Sabtu, 16 Juli 2011

TUGAS ETIKA FILSAFAT KEPEMIMPINAN


NAMA : FAIDI
NIM : 2010210017
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ETIKA DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN

  1. Setiap orang mesti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tinggal kita memupuk kelebihan dan kekurangan tersebut, guna mencapai Good Governance, tiada makhluk yang sempurna dimuka bumi kecuali Nabi Muhammad SAW.
  1. Hakikat filsafat, kebenaran yang hakiki :
  • Rasionalisme
  • Materialisme
  • Idealisme
  • Hedonisme
  • Storkisme
Tujuannya adalah mengatur seluruh kehidupan manusia untuk berbakti kepada tuhan, dengan melalui ilmu dan pengetahuan.
  1. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan itu adalah relatif dan kondisional, tinggal kita mau milih mana yang menurut kita baik di terapkan pada situasi tersebut, bisa saja kita menerapkan ala otoriter, demokratis, dan liberal.
Akan tetapi yang lebih bagus adalah Gaya kepemimpinan yang ber Tipe-9.9(demokratis).
  1. Kisi-kisi yang mendukung:
Tuhan telah memberikan kekayaan kepada kita yang berupa hati yang bisa di implementasikan terhadap kebijaksanaan dalam memimpin, dan dengannya kita bisa menggunakan potensi tersebut dengan segala daya dan upaya untuk mencapai Ridha Ilahi dalam hal ini QQ, karena dalam hadits Qudsinya pun di terangkan bahwa Tuhan tidak bisa bersemayam dalam tubuh manusia kecuali dalam Hatinya.
Faktor-faktor penghambatnya, agar semuanya berjalan seperti yang kita harapkan bersama:
Secara tersurat dalam Al-Qur’an dijelaskan”INNANNAFSA AMMARATUN BISSU’I” ini sudah mengindikasikan bahwa EQ slalu di peringati olehNya, bahwa emosi, nafsu selalu memerintahkan terhadap kejelekan.
Sifat dasar manusia adalah dinamis, selalu tidak puas, sangat benar ketika mendapat julukan makhluk social yang hedonis, tidak pernah luput dari salah dan dosa.


  1. (No.11) Memang benar dalam pelaksanaan pembangunan butuh yang namanya Reward power, Coercive power, Expert power, Referent power.
Jika seandainya tidak punya hal yang semacam itu akan terjadi yang namanya konflik social, dan fungsi leader dan followernya sudah tidak ada lagi, seiring dengan Rumus L=F=L.F.S.
Seorang pemimpin atau follower harus bisa dihadapkan sama situasi dan kondisi apapun, dan bisa tanggap terhadap moment, dan harus di barengi dengan mengedepankan Etika, Filsafat, Kepemimpinan, pelayanan dan pembangunan.
  1. (No.12) Pelayanan public menurut hemat penulis masih tetap saja berjalan di posisi bertahan, dalam arti masih belum maksimal.
Walaupun secara umum pelayanan public,UGM, 2002, mengatakan Pelayanan Publik mengalami perbaikan dengan bukti adanya OTODA ada peningkatan pelayanan public.
Masih banyak hal yang perlu di urus terkait dengan masalah pelayanan; belum adanya tingkat peradilan dan kedilan yang masih belum merata, penanganan hukum yang masih lamban, dan banyak hal lagi hal yang masih perlu di benahi.
Contoh kasus TKW yang ter aniaya di arab Saudi, penanganan tindak korupsi yang dilakukan oleh gayus dan para koleganya masih belum tuntas, kasus BANK CENTURY yanag masih dalam proses berkepanjangan. Faidy 12 07 2011